Pro dan Kontra Vaksin Gotong Royong: “Siapa yang harus kita kalahkan ? Pandemi atau birahi (untuk sekedar) menyalahkan”
Mencermati perkembangan yang terjadi saat ini dalam penanganan Covid-19 di negeri tercinta, semakin mengingatkan kita kepada sejarah kelam: betapa mudahnya kita sebagai bangsa yang besar tetapi justru dijajah 353 tahun lamanya. Salah satu tonggak sejarah utama adalah, bahwa SEBELUM Sumpah Pemuda 1908, kita BELUM BERSATU. Berjuang sendiri2, tidak terorkestrasi dengan baik serta bahkan sangat mudah dipecah belah. Padahal semua tahu, siapa sesungguhnya musuh bersama kita saat itu.
Mari kita kembali ke masa kini, dengan misalnya upaya pemerintah terkait rencana Vaksin Gotong Royong. Erick Thohir telah sangat tegas pasang badan dan mengungkapkan bahwa program ini tidak menggunakan APBN, tidak menggunakan vaksin donasi dan semuanya sangat transparan. Namun masih saja beberapa kalangan terus mempertanyakan dan bahkan menuduh adanya upaya komersialisasi atau mencari keuntungan oleh BUMN Kimia Farma dari program ini. Prihatin melihat kenyataan adanya pemikiran sempit ini.
Bagi saya sangatlah sederhana. Erick Thohir / BUMN sudah sangat terbuka. Kita semua bisa leluasa awasi. DPR juga demikian. Bila ada penyimpangan, kita bersama bisa koreksi!
Saya mencatat, beberapa kali Erick Thohir telah membuat langkah “drastis” lain dalam penanganan pandemi, semata-mata demi keselamatan rakyat. Misalnya; Ivermectin sebagai obat terapi Covid-19. Demi menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi untuk membuat langkah-langkah extraordinary, dengan cepat dan cermat Erick Thohir telah membuktikan. Yang penting baginya adalah, bahwa para penderita punya opsi tambahan dengan harga terjangkau untuk SEMBUH dari Covid-19!
Saya ingat pesan orang tua: “sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti” ,
atau artinya kurang lebih: “segala bentuk kejahatan (pada akhirnya) akan sirna oleh kebaikan”. Saya meyakini bahwa Presiden Jokowi dan Erick Thohir memegang teguh filosofi Jawa ini, demi kebaikan seluruh anak negeri. Terus berjuang! Kami mendoakan!
Verry Surya Hendrawan,
Alumni UI-UNDIP dan Akademisi Muhammadiyah
14 Jul 2021
Share
Recent Comments
No comments
Leave a Comment